Minggu, 20 Februari 2011

Bagaimana Trinitas Dijelaskan ?



GEREJA Katolik Roma berkata: Tritunggal adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan doktrin utama agama Kristen…

Jadi, dalam kata-kata Kredo Athanasia: sang Bapa adalah Allah, sang Anak adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah, namun tidak ada tiga Allah melainkan satu Allah. Dalam Tritunggal ini… Pribadi-Pribadinya sama kekal dan setara: semuanya tidak diciptakan dan mahakuasa. -The Catholic Encyclopedia.

Hampir semua gereja lain dalam Susunan Kristen menyetujuinya. Misalnya, Gereja Ortodoks Yunani juga menyebut Tritunggaldoktrin dasar dari Kekristenan, bahkan mengatakan: Orang Kristen adalah orang-orang yang menerima Kristus sebagai Allah.

Dalam buku Our Orthodox Christian Faith, gereja yang sama berkata: Allah adalah suatu kesatuan tiga serangkai… Sang Bapa adalah Allah sepenuhnya. Sang Anak adalah Allah sepenuhnya. Roh Kudus adalah Allah sepenuhnya.

Jadi, Tritunggal dianggap sebagai satu Allah dalam tiga Pribadi. Masing-masing dikatakan tidak mempunyai permulaan, ada dari kekal sampai kekal. Masing-masing dikatakan mahakuasa, dan masing-masing tidak lebih besar atau lebih kecil daripada yang lainnya.

Apakah gagasan demikian sukar dimengerti? Banyak orang beriman yang tulus merasa hal itu membingungkan, bertentangan dengan akal sehat, benar-benar sulit dipahami.

Bagaimana mungkin, sang Bapa adalah Allah, Yesus adalah Allah, dan roh kudus adalah Allah, namun tidak ada tiga Allah melainkan hanya satu Allah?
 Di Luar Jangkauan Akal Manusia

KEBINGUNGAN ini tersebar luas. The Encyclopedia Americana mengatakan bahwa Tritunggal dianggap  di luar jangkauan akal manusia.

Banyak orang yang menerima Tritunggal menganggapnya demikian. Monsignor Eugene Clark berkata:  Allah itu satu, dan Allah itu tiga. Karena tidak ada ciptaan yang seperti ini, kita tidak dapat mengertinya, tetapi menerimanya saja.

Kardinal John  Connor berkata:  Kami tahu ini suatu misteri yang sangat dalam, yang sama sekali tidak kita mengerti.  Dan Paus Yohanes Paulus II berkata mengenai  misteri yang tidak dapat dimengerti tentang Allah Tritunggal.  Jadi, A Dictionary of Religious Knowledge berkata:  Tepatnya apa doktrin itu, atau bagaimana hal itu harus dijelaskan, para penganut Tritunggal pun tidak mencapai kata sepakat di antara mereka sendiri.

Maka, kita dapat mengerti mengapa New Catholic Encyclopedia berkata:  Hanya sedikit diantara guru-guru teologi Tritunggal di seminari-seminari Katolik Roma yang pada suatu waktu tidak dipojokkan oleh pertanyaan,  Tetapi bagaimana kita akan berkhotbah tentang Tritunggal?  Dan jika pertanyaan itu merupakan gejala kebingungan di pihak para siswa, kemungkinan hal itu juga merupakan gejala kebingungan yang serupa di pihak guru-guru mereka.

Kebenaran dari pernyataan di atas dapat dibuktikan dengan mengunjungi suatu perpustakaan dan memeriksa buku-buku yang mendukung Tritunggal. Tak terhitung banyaknya halaman yang ditulis dalam upaya untuk menjelaskannya. Namun, setelah bersusah payah memeriksa istilah-istilah teologi yang membingungkan dan penjelasannya, para peneliti masih tetap tidak puas.

Mengenai ini, imam Yesuit Joseph Bracken mengatakan dalam bukunya What Are They Saying About the Trinity?:  Para imam yang dengan cukup banyak upaya telah mempelajari…
Tritunggal selama tahun-tahun mereka di seminari tentu saja ragu-ragu untuk menyampaikannya kepada jemaah mereka dari mimbar, bahkan pada hari Minggu. Tritunggal… Untuk apa seseorang akan membuat umatnya bosan dengan sesuatu yang pada akhirnya pun tidak akan mereka mengerti dengan benar?

Ia juga berkata:  Tritunggal adalah soal kepercayaan formal, namun hal itu hanya sedikit atau tidak [berpengaruh] dalam kehidupan dan ibadat Kristen sehari-hari.  Meskipun demikian, ini adalah  doktrin utama  dari gereja-gereja!

Teolog Katolik Hans Kung menyatakan dalam bukunya Christianity and the World Religions bahwa Tritunggal merupakan satu alasan mengapa gereja-gereja tidak berhasil membuat kemajuan yang berarti di kalangan orang bukan Kristen. Ia berkata:  Bahkan orang Muslim yang terpelajar, sama sekali tidak dapat mengerti, sebagaimana juga orang-orang Yahudi sebegitu jauh tidak dapat memahami, gagasan mengenai Tritunggal… Perbedaan yang dibuat oleh doktrin Tritunggal antara satu Allah dan tiga hypostase [zat] tidak memuaskan orang Muslim, yang bukannya merasa mendapat penjelasan, tetapi justru merasa bingung, oleh istilah-istilah teologi yang berasal dari bahasa Syria, Yunani, dan Latin.

Orang-orang Muslim menganggap ini semua permainan kata… Mengapa seseorang ingin menambahkan sesuatu kepada gagasan mengenai keesaan dan keunikan Allah yang hanya dapat mengencerkan atau meniadakan keesaan dan keunikan itu?
 Bukan Allah yang Suka Pada Kekacauan

BAGAIMANA doktrin yang begitu membingungkan seperti Tritunggal muncul? The Catholic Encyclopedia menyatakan:
 Sebelum adanya penyingkapan Ilahi, diperlukan sebuah dogma yang misterius seperti itu.

Sarjana Katolik Karl Rahner dan Herbert Vorgrimler menyatakan dalam Theological Dictionary mereka:  Tritunggal… dalam arti yang sesungguhnya…, adalah suatu misteri yang tidak dapat dipahami tanpa wahyu ilahi, dan bahkan setelah disingkapkan tidak dapat dimengerti sepenuhnya.

Tetapi, dengan berkukuh bahwa Tritunggal adalah misteri yang begitu membingungkan karena berasal dari wahyu ilahi, mereka menciptakan problem besar lain. Mengapa? Karena dalam wahyu ilahi itu sendiri tidak ada pandangan demikian mengenai Allah:  Allah… bukan Allah yang suka pada kekacauan. -1 Korintus 14:33, Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS).

Mengingat pernyataan itu, mungkinkah Allah akan mencetuskan doktrin mengenai diri-Nya sendiri yang begitu membingungkan sehingga bahkan para sarjana Ibrani, Yunani, dan Latin tidak dapat menjelaskannya?

Selain itu, apakah orang-orang harus menjadi teolog untuk dapat  mengenal satu-satunya Allah yang benar dan Yesus Kristus yang telah Ia utus?  (Yohanes 17:3) Jika demikian halnya, mengapa begitu sedikit dari para pemimpin agama Yahudi yang terpelajar mengakui Yesus sebagai Mesias?

Sebaliknya, murid-muridnya yang setia, adalah petani-petani, nelayan, pemungut cukai, ibu-ibu rumah tangga yang sederhana. Orang-orang sederhana tersebut begitu yakin dengan apa yang Yesus ajarkan tentang Allah sehingga mereka dapat mengajarkannya kepada orang lain dan bahkan rela mati demi kepercayaan mereka-Matius 15:1-9; 21: 23-32, 43; 23:13-36; Yohanes 7:45-49; Kisah 4:13.

Sumber : al-islahonline
Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal ?
 1989 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania

Misteri Penulis Injil



Orang Islam percaya bahwa Al Kitab yang didalamnya juga terdapat Injil sudah tidak asli lagi.
Mereka buta, tidak mengetahui Al Kitab kecuali hanyalah dongengan belaka dan mereka hanya mengira-ngira. (Quran Surat Baqarah : 78)
Ternyata kita temukan dalam Injil sendiri adanya isyarat bahwa penulis Injil yang sekarang beredar di toko-toko buku itu :

- bersumber pada cerita orang / kabar burung / isu.
- tidak ada peranan roh kudus

Inilah buktinya :
Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan firman. Karena itu setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dnegan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. (Lukas 1:1-4)
Dari Injil Lukas terbukti bahwa dia menuliskannya setelah menyelidiki jadi bukan diwahyukan Roh Kudus.
karena dia mengumpulkan cerita / kabar burung maka tentu saja cerita bisa benar bisa salah, ingat peribahasa ” titip uang bisa kurang, titip cerita bisa nambah”.
Karena keanehan ini, tidak mustahil Injil / Kumpulan Cerita versi Lukas berbeda dengan cerita versi Matius dan juga kumpulan cerita versi Markus maupun Yohanes.

Matius menulis
Yesus berkata “janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu, janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, jangan kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat..” (matius 10:10)

Markus menulis
Yesus berkata “jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki tapi jangan memakai dua baju. (Markus 6:8-10)

Perbedaan yang lain meliputi jumlah malaikat yang menjaga kuburan, jumlah perempuan yahudi yang pergi kekuburan dan lain-lain. Klik disini.
Sedangkan dari Injil Yohanes secara aneh pembaca akan dibingungkan dengan kata kita atau terjemahan Bible Inggrisnya adalah we. Apakah yohanes menyuruh Yahudi lain menuliskannya? Terus siapa? mengapa Yohanes tidak memeriksanya lagi?
Ataukah memang benar sesuai pernyataan Lukas bahwa penulis Injil bersumber dari cerita / kabar burung yang beredar?
Dialah murid yang memberi kesaksian tentang semua ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu bahwa kesaksiannya benar. (Yohanes 21:24)

***

Ya keanehan, ya saling berbeda satu sama lain telah diakui oleh Peneliti dari kalangan Kristen sendiri.
DR. Stras 1835 dalam Life of Jesus, menulis bahwa
semua peristiwa yang berkenaan dengan biografi Yesus pada semua Injil dikutip dari khurafat (cerita) kaum penyembah berhala
Prof Dreioz dari Jerman, Courtso dari prancis, Prousber, Vitoris, Matcheoru mengatakan Yesus hanyalah nama seorang pribadi khayalan belaka.
Virar dalam life of Christ, menulis bahwa kelahiran yesus tidak dikenal dalam sejarah.
Sementara Encyclopedia Britanica mengkritik keras riwayat injil yang menetapkan malam kelahiran yesus pada akhir tahun yang dihadiri para penggembala. kritikan itu mempertanyajkan bagaimana hal itu bisa terjadi lha wong pada bulan Desember di palestina turun hujan lebat.
(sumber : Ahmad Idris, Sejarah Injil dan Gereja, Gema Insani Press, 1991).

***
Tentang dongeng penyembah berhala silahkan baca dibawah ini :
Christopher Isherwood dalam terjemahan Upanishads menulis :
Sri Krisna disebut sebagai Kristus Hindu. sebenarnya terdapat persamaan-persamaan yang menyolok antara riwayat hidup krisna dalam Bhagavatan dan dalam kitab suci lkaoinnya dengan riwayat hidup yesus dari nazaret. Dalam kedua kasus tersebut, dongeng telah bercampur baur dengan kenyataan.
Swami dalam bukunya Warum, mengenai kehidupan yesus berkata :
Ajaran inkarnasi tuhan (Yohanes 1:14) logos atau firman, adalah salah satu teoriHindu-Arya dan orang hindu percaya bahwa banyak inkarnasi telah terjadi dan masih akan terjadi. Teori logos / firman / anak tuhan datang dari India melalui yunani dan melalui penulisan filsofYunani seperrti Heraklitus, Plato dan neo-plato. Sebagaimna dalam penulisan philo dan pengikut-pengikutnnya, keempat penulis injil menulis hal tersbut dalam kitabnya, sehingga ajaran ini diambil oleh gereja sebagai ajaran dasar.

Tentang kematian Yesus yang mirip dengan kematian Budha, Th. J Plange dalam buku “Christus ein Inder?” menulis :
Budha wafat dalam usia delapan puluh tahun. pada saat wafatnya terjadilah gempa bumi, meteor jatuh, matahari kelam, langit bergemuruh.
Bandingkan dengan Matius 27:51 tentang matinya Yesus.
dan Lihatlah tabir suci terbelah, dan terjadilah gempa bumi dan bukit batu terbelah.
(Sumber : dalam KH. Abdullah Wasi’an “100 Jawaban Untuk Misionaris”, Pustaka Dai, 1999)